WEB BLOG
this site the web

Recent Photos

image
image
image

BIGBANG - BLUE M/V

Judika - Bukan Dia Tapi Aku

Aku Yang Tersakiti ~ JUDIKA

Tubuh Gadis Sampul Itu Hancur

Kecelakaan Maut Penunggang Nissan Juke

TEWAS: Foto Olivia Dewi Soerijo semasa aktif menjadi model 
majalah.
google.com
TEWAS: Foto Olivia Dewi Soerijo semasa aktif menjadi model majalah.
JAKARTA-Kecelakaan tragis kembali terjadi di ibukota. Sebuah mobil Nissan Juke bernomor polisi B 60 GOH melaju tak terkendali dan menabrak tiang reklame di depan gedung Nugra Santana, Jalan Jenderal Sudirman Sabtu pukul 3.00 WIB dinihari. Sopirnya yang diidentifikasi bernama Olivia Dewi Soerijo meninggal di tempat dan terbakar. Olivia adalah mantan fotomodel gadis sampul 2010 dan baru berusia 17 tahun. Dia juga merupakan anak tiri bintang sinetron Natalia Margaretha. 
Mobil Nissan Juke bernomor polisi B 60 GOH yang dikemudikan Olivia Dewi sebelumnya menabrak papan  papan reklame di Jalan Jenderal Sudirman. Kuatnya tabrakan membuat mobil terbakar seketika. Selain korban tewas, kecelakaan ini juga mengakibatkan seorang penumpang, Joy Sebastian mengalami luka bakar. Joe mengalami luka patah kaki dan lebam dan dirawat di RS Pluit.
“Kami masih menyelidiki penyebab pastinya. Nanti tim forensik akan berkerja bersama penyidik Dirlantas,” ujar Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Jakarta, kemarin. Polisi akan meminta keterangan Joe sebagai saksi setelah pertimbangan medis memungkinkan. Hasil sementara tes urine di RS Pluit, Joe negatif narkoba. “Nanti kalau sudah tenang pasti akan jelas kronologisnya, termasuk darimana mereka sebelum kecelakaan terjadi,” katanya.
Mobil Nissan Juke itu diduga melaju hingga 80 km per jam sebelum akhirnya menabrak tiang. Tiga menit setelah kejadian, patroli lalu lintas Polda Metro Jaya sudah datang ke lokasi. “Petugas berhasil membuka pintu kiri dan mengambil korban yang laki-laki, kondisinya pingsan,” kata Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Metro Jaya AKBP Darmanto yang dihubungi terpisah.
Saat itu, dashboard depan mobil sudah terbakar. Kondisi sopir (Olivia) juga pingsan dan tergencet. Dia memakai seat belt. “Petugas berusaha memadamkan api dengan tabung, tapi gagal,” katanya.
Petugas berusaha membuka pintu mobil Nissan model anyar itu dari sisi kanan, tapi gagal karena terkunci. Satu mobil pemadam kebakaran datang namun api sudah membesar. “Baru padam setelah mobil kedua datang, kondisi korban sudah hancur,” ujarnya.
Jenazah Olivia sangat mengerikan, hanya tinggal tengkorak. Bahkan saat diangkat dari Juke, jenazahnya rontok. “Kondisi korban sudah terbakar, tinggal tengkorak. Saat diangkat badan sudah pada copot-copot. Benar-benar sudah hancur,” ujar Kasi Laka Polda Metro Jaya, Kompol Miyanto.
Menurut Miyanto, saat diangkat, dari lutut hingga tubuh remaja cantik itu sudah tidak ada lantaran hangus terbakar. Bahkan rambut Olivia juga tidak ada. ”Tengkorak kepala retak,” katanya. Miyanto menyangkal Olivia terjepit setir saat diangkat. Posisi Olivia yang mengemudikan mobil itu jauh dari setir. “Dia jauh dari setir,” ucap Miyanto. Olivia disemayamkan di rumah duka Sembilan Naga RS Dharmais, Jakarta Barat. Rencananya dia dimakamkan di San Diego Hills, Minggu (11/3) atau hari ini. “Dari catatan kami, korban punya SIM,” katanya.
Ditemui di rumah duka, salah seorang kerabat mengatakan bahwa mobil yang terbakar tersebut benar milik keluarga korban. Ia melanjutkan dalam kesehariannya, Olivia mengendarai mobil untuk kepentingan mendesak.
“Kadang-kadang saja bawa mobil. Dia kadang enggak dibolehin bawa mobil,” kata salah seorang kerabat Olivia yang enggan menyebutkan namanya.
Para pelayat yang berdatangan tidak hanya keluarga dan kerabat Olivia. Teman-temannya pun mulai berdatangan melayat. Mayoritas para pelayat mengenakan pakaian berwarna hitam atau putih.
Tampak air mata terus mengalir di sebagian mata pelayat perempuan. Bahkan seorang teman Olivia tampak beberapa kali memejamkan matanya dan menghela napas dalam. “Kami lagi berduka. Mohon pengertiannya,” ucap perempuan berambut hitam lurus yang enggan menyebutkan namanya.
Dari informasi pihak keluarga, sebelumnya Olivia diketahui sempat menghadiri acara ulang tahun salah satu teman sekolahnya di Morning Star Academy, Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut kakak kelasnya, Nadya, memang ada acara ulangtahun salah seorang teman sekolahnya.
“Kemungkinan Olivia pergi ke acara itu,” ungkap Nadya kepada wartawan.
Nadya mengingat Olivia sebagai pribadi yang periang, selalu ceria, dan tidak pernah tertutup. “Olivia adik kelas saya, dia di kelas 11 sedangkan saya di kelas 12,” singkatnya.
Nadya juga membenarkan perihal Olivia yang pernah menjadi model Gadis Sampul. Di sekolahan, anak kedua dari lima bersaudara ini cukup aktif mengikuti kegiatan sekolah, salah satunya gemar bermain basket. (rdl/jpnn)
Juke Diduga Cacat Produksi
JAKARTA- Sedan Juke dari Nissan, tipe yang dikendarai Olivia Dewi Soerijo dan menewaskan dia dalam kecelakaan mobil Sabtu dinihari di Jakarta, merupakan kendaraan yang belakangan ini dinilai memiliki klasifikasi cacat produksi.
Olivia (17), pemenang kedua Gadis Sampul 2010, tidak terselamatkan dalam mobillnya yang terbakar setelah menabrak tiang reklame di depan Wisma Graha Tantana, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Teman Olivia yang juga berada dalam mobil bernomor polisi B 60 GOH itu, Joy Sebastian, bisa diselamatkan meski mengalami luka bakar.
Kecelakaan terjadi pukul 03.00 WIB saat mobil bergerak menuju arah Bundaran HI sebelum akhirnya menabrak tiang reklame dan terbakar di depan Wisma Graha Tantana. Olivia yang mengemudikan mobil tewas terbakar dan rekannya, Joy Sebastian, mengalami luka bakar.
Kepala Seksi Kecelakaan Lalulintas Polda Metro Jaya Kompol Miyanto di markas Polantas Metro Jaya, Pancoran, Sabtu (10/3), mengatakan, penyebab kecelakaan diduga mobil tidak bisa dikendalikan sehingga terjadi tabrakan.
Miyanto menambahkan pihaknya masih terus meneliti kecelakaan maut yang merenggut nyawa Olivia Dewi. Korban luka bakar, Joy yang dirawat di RS Gading Pluit, belum bisa dimintai keterangannya.
Nissan Motor Corp, sebagaimana laporan kantor berita Reuters pada 9 Desember 2011, menarik (recall) 118.000 model Juke dari seluruh dunia, setelah Badan Keselamatan Lalulintas Jalan Raya (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) menemukan cacat (disability) pada bagian mesin dan pintunya.
Namun, menyertai berita penarikan tersebut, ditegaskan fokus penarikan Nissan Juke ialah di kawasan berhawa dingin, seperti Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa.
Keputusan penarikan Juke dari peredaran terkait pada perkiraan: jika tetesan air jatuh pada titik koneksi antara kunci pintu (door lock) dan kabel-kabel kunci pintu (door lock wires), maka tetesan air akan membeku karena cuaca dingin ekstrim.
Dengan demikian, kunci pintu tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya, dan pintu tidak dapat dibuka atau ditutup. Menyusul berita penarikan Juke pada Desember lalu itu, Nissan Motor Indonesia (NMI) lewat pernyataannya memastikan penarikan tersebut tidak berlaku untuk produk-produk Juke yang dipasarkan di Indonesia.
NMI menjelaskan, semua kendaraan Nissan yang dibuat di Indonesia tidak dilengkapi dengan turbocharger, tapi bertipe mesin HR15DE untuk Juke di Indonesia. Tipe yang mengalami penarikan ialah Juke yang bermesin tipe MR16DDT, model yang dilengkapi dengan turbocharger.
Nissan Juke merupakan model yang cepat populer di Indonesia. Pekan lalu NMI mengumumkan penjualan Nissan Juke yang telah melampaui tiga kali lipat dari target awal yang ditetapkan sebesar 500 unit perbulan dengan dengan rata-rata penjualan 1,600 unit perbulan. Guna memenuhi permintaan yang tinggi akan Nissan Juke di Indonesia, NMI telah meningkatkan kapasitas produksinya hingga rata-rata mencapai 2,000 unit per bulan. (net/jpnn)



nih fotoku ..
jelek loh ..

Inilah 10 Metode Eksekusi Mati Yang Mengerikan

  1. Modal 125 Ribu, penghasilan 875 ribu sehari. Mau?
  2. Neblog 3 jam sehari, hasil jutaan rupiah
  3. Bisnis otomatis, uang rutin masuk rekening Anda
  4. Ebook Rahasia Sukses Bisnis Online
  5. Revolusi Bisnis Online




eksekusi matiKita semua telah mendengar tentang berbagai metode eksekusi mati yang digunakan di seluruh dunia di negara-negara beradab. Masih terjadi pro dan kontra tentang siapa yang berhak mencabut nyawa manusia, namun kenyataannya eksekusi mati tetap berjalan hingga sekarang ini.  Dengan daftar ini kita berharap mendapat titik terang pada latar belakang eksekusi gaya modern. Hampir semua masih digunakan, kecuali dua metode sudah tidak digunakan lagi.
1. Suntikan Mematikan
suntikan mematikan
Dalam waktu singkat sebelum eksekusi dengan suntikan mematikan, napi dipersiapkan untuk kematiannya. Hal ini mencakup ganti pakaian, makanan terakhir, dan mandi. Tawanan itu dibawa ke ruang eksekusi dan dua tabung mengapit dirinya. Dari tabung-tabung ini kemudian racun disuntikkan. Setelah tabung terhubung, tirai ditarik sehingga saksi dapat menyaksikan eksekusi, dan tawanan diperbolehkan untuk membuat pernyataan terakhir. Obat mematikan kemudian diberikan dalam urutan pilihan sebagai berikut:
  • Natrium thiopental: obat ini, juga dikenal sebagai Pentathol adalah barbiturat digunakan sebagai anestesi bedah. Dalam operasi, dosis sampai 150mg digunakan, dalam pelaksanaan eksekusi hingga 5.000 mg digunakan. Ini adalah dosis mematikan.
  • Bromida pancuronium: Juga dikenal sebagai Pavulon, ini adalah relaksasi otot diberikan dalam dosis yang cukup kuat untuk melumpuhkan diafragma dan paru-paru. Obat ini bereaksi dalam 1-3 menit. Dosis medis normal adalah 40 – 100mcg per kilogram; dosis disampaikan dalam eksekusi sampai dengan 100mg.
  • Kalium klorida: Ini adalah sebuah zat beracun yang menginduksi serangan jantung. Tidak semua negara menggunakan ini sebab dua yang pertama sudah cukup untuk membawa kematian napi.
2. Kursi Listrik
kursi listrik
Dalam eksekusi kursi listrik, tahanan itu diikat ke kursi dengan tali logam dan spons basah ditempatkan di kepalanya untuk membantu konduktivitas. Elektroda ditempatkan pada kepala dan kaki untuk membuat sirkuit tertutup. Tergantung pada keadaan fisik tahanan, dua arus dari berbagai tingkat dan durasi diterapkan. Umumnya 2000 volt selama 15 detik untuk arus pertama menyebabkan ketidaksadaran dan untuk menghentikan jantung. Arus kedua adalah biasanya diturunkan sampai 8 amp. Arus kedua biasanya akan menyebabkan kerusakan parah pada organ internal dan tubuh dapat mencapai panas hingga 138 ° F (59 ° C).
3. Ruang Gas Beracun
gas beracun
Sebelum eksekusi, algojo yang akan memasuki ruang tempat kalium sianida (KCN) dalam kompartemen kecil di bawah kursi eksekusi. Tahanan kemudian dibawa dan diamankan di kursi. Ruang ini disegel dan algojo menuangkan sejumlah asam sulfat pekat (H2SO4) melalui tabung yang mengarah ke kompartemen di kursi eksekusi. Tirai ditarik kembali untuk saksi melihat pelaksanaan dan napi diminta untuk membuat pernyataan terakhir.
Setelah laporan terakhir, eksekusi dilaksanakan oleh algojo dan asam campuran dengan pelet menghasilkan gas hidrogen sianida (HCN) yang mematikan. Para tahanan umumnya telah diberitahu untuk mengambil napas dalam-dalam dalam rangka untuk mempercepat ketidaksadaran, tetapi dalam banyak kasus mereka menahan nafas mereka. Kematian dari hidrogen sianida adalah menyakitkan dan sungguh kematian mengerikan.
4. Single Person Shooting
tembak mati
Eksekusi dengan penembakan adalah metode eksekusi yang paling umum di dunia, digunakan di lebih dari 70 negara. Tetapi sebagian besar negara-negara tersebut menggunakan regu tembak, nemun menembak dengan satu orang masih ditemukan. Di Soviet Rusia, peluru tunggal ditembakkan ke bagian belakang kepala adalah metode yang paling sering digunakan untuk eksekusi militer dan non-militer. Ini masih metode utama dilaksanaan di Komunis Cina meskipun tembakan dapat beragam baik leher atau kepala. Di masa lalu, pemerintah Cina akan meminta keluarga dari orang yang dieksekusi untuk membayar harga peluru. Di Taiwan, napi pertama-tama disuntik dengan anestetik yang kuat untuk membuat ia pingsan dan kemudian peluru ditembakkan ke hatinya.
5. Regu Tembak
tembak mati
Regu tembak dianggap menjadi metode eksekusi yang paling terhormat, dan untuk alasan itu tidak secara khusus digunakan pada penjahat perang. Namun metode yang berbeda secara luas dari satu negara ke negara lain, tetapi umumnya menutup mata napi. Sekelompok laki-laki kemudian menembakkan peluru ke jantung sang tawanan. Dalam beberapa kasus, salah satu penembak diberi isi dan yang lain kosong untuk mengurangi rasa bersalah. Tak satu pun dari para penembak tahu siapa yang telah kosong dan siapa yang senjatanya berisi.
6. Hukum Gantung
hukum gantung
Hukum gantung dilakukan dalam berbagai cara: drop pendek yaitu tahanan tersebut berdiri pada sebuah objek yang kemudian didorong meninggalkan napi hingga mati tercekik. Ini merupakan metode umum digunakan oleh Nazi dan merupakan bentuk yang paling umum digunakan sebelum tahun 1850-an. Kematiannya lambat dan menyakitkan. Ada juga cara dengan napi berdiri di tanah dengan tali di leher mereka dan tiang gantungan kemudian diangkat ke udara.
7. Penggal Kepala
penggal kepala
Di beberapa negara yang mematuhi hukum Syari’ah Islam, pemenggalan masih merupakan metode yang umum digunakan dalam eksekusi. Kasus-kasus yang paling sering dilihat melibatkan pemenggalan kepala oleh pedang, melengkung bermata tunggal. Sementara banyak negara tidak mengijinkan pemenggalan kepala oleh hukum, Saudi Arabia adalah negara yang paling sering menggunakannya. Eksekusi biasanya dilakukan pada Jumat malam di depan publik di luar masjid utama kota setelah sholat. Sanksi yang dapat hukuman ini misalnya pemerkosaan, pembunuhan, narkoba terkait kejahatan, dan murtad (penolakan dari keyakinan agama).
8. Pisau Guillotine
Guillotine
Bertentangan dengan kepercayaan populer, Joseph-Ignace Guillotin menciptakan Guillotine, ia mengusulkan sebuah metode eksekusi untuk digunakan pada semua orang tanpa memandang kelas. Dia duduk di komite yang akhirnya merancang perangkat, dan Antoine Louis yang pertama menggunakan guillotine. Ini adalah salah satu dari dua metode eksekusi pada daftar ini yang tidak lagi digunakan di mana saja di dunia. Perangkat itu sendiri adalah kayu besar dengan celah di bagian bawah untuk leher dari tahanan. Di bagian atas mesin adalah pisau besar. Setelah napi disiapkan, pisau dijatuhkan, memutuskan kepala dan membawa kematian segera.
9. Hukum Rajam
hukum rajam
Rajam sampai mati adalah melempar batu ke arah napi sampai mati. Menurut hukum Syariah Islam, perajaman adalah metode eksekusi yang dapat diterima dan digunakan di banyak negara-negara Islam. Di Iran, rajam adalah sanksi untuk perzinahan dan kejahatan lainnya. Pasal 104 dari Hukum Hodoud menetapkan bahwa batu tidak boleh terlalu besar sehingga seseorang meninggal hanya dengan dua lemparan, dan tidak begitu kecil untuk didefinisikan sebagai kerikil, tetapi harus menyebabkan cedera parah hingga kematian.
10. Garrote
hukuman mati
Garrote adalah metode eksekusi kedua pada daftar ini yang tidak lagi didukung oleh hukum di negara manapun walaupun pelatihan dalam penggunaannya masih dilakukan di Legiun Asing Prancis. Garrote adalah perangkat yang mencekik orang sampai mati (seperti dalam foto di atas). Hal ini juga dapat digunakan untuk mematahkan leher seseorang. Perangkat ini digunakan di Spanyol sampai dilarang pada tahun 1978 dengan penghapusan hukuman mati. Biasanya terdiri dari kursi di mana tahanan tertahan sementara algojo memperketat band metal di lehernya sampai dia meninggal. Beberapa versi dari garrote yang tergabung baut logam yang ditekan dalam ke kord tulang belakang leher. Versi berduri dikenal sebagai garrote Katalan. Eksekusi terakhir oleh garrote adalah José Luis Cerveto pada bulan Oktober 1977. Andorra adalah negara terakhir di dunia untuk melarang penggunaannya, pada tahun 1990.
 

 

Foto Pembantaian Biadab Mesuji Lampung

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies